1. Sukhoi T-50 ( russia )
Sukhoi T-50 yang merupakan pesawat generasi ke-5 milik Russia pasca
bubarnya USSR mengembalikan kesetimbangan teknologi militer antara
Russia dan USA. Pesawat yang ditunggu oleh publik russia ini akhirnya
melakukan test terbang pertama kalinya Januari kemaren… Namun, pesawat
anti radar ini tetap membuat Russia ketinggalan dalam hal teknologi
Stealth dari amerika karena pesawat ini baru operasional pada tahun
2015, jauh ketinggalan dibanding F-22 Raptor yang masuk operasional pada
2005.
2. F-22 Raptor ( US )
F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat.
Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur
superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet,
tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat,
peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa
pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga
tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya
diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005.
Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang
bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan,
dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense
Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan
perawatan.
3. F-35 Lightning II
F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam
program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur
berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi,
antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan
pengeboman taktis. selain itu, pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk
vertical landing dan vertical take off. Pengembangan pesawat ini
dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, dan beberapa negara
lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri
kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan
utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman. Pesawat demonstrasi pertama
kali terbang pada tahun 2000,[2] dan pesawat versi produksi pertama kali
terbang pada 15 Desember 2006.
4. Su-35 (Russia)
Sukhoi Su-35 (kode NATO: Flanker-E) adalah pesawat tempur mutakhir
yang digunakan oleh Angkatan Udara Federasi Rusia. Pesawat ini
dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini
dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon.
Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan
pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa
dimasukkan dalam generasi 4++.[2] Pada tahun 2008 akan diadakan
penerbangan perdana untuk ujicoba, pesawat ini memiliki kelebihan di
kelincahan dan pergerakan diatas rata-rata.
5. Su-37 Terminator (Russia)
Sukhoi Su-37 (kode NATO: Flanker-F) adalah pesawat tempur
multi-peran buatan Rusia. Su-37 adalah prototipe pesawat buru sergap dan
serang berkursi tunggal, segala cuaca, yang dikembangkan dari Su-27.
Pesawat ini melakukan tes terbang pertama kali pada bulan April 1996
dari Pusat Ujicoba Terbang ‘Zhukovsky’ di dekat Moskow.
Su-37 pake mesin baru AL-37FU dengan TVC sementara Su35 pake AL-35
yang engga ada TVC nya, Su-37 adalah pesawat Rusia pertama yang Full
HOTAS
6. Eurofighter Typhoon (Britania Raya)
Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran
delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh
sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam
rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault
Rafale Prancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan,
fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai
pesawat tempur hebat.
7. Dassault Rafale (France)
Dassault Rafale (atau “Squall” dalam Bahasa Inggris adalah pesawat
tempur mesin ganda serbaguna bersayap delta dari Perancis yang dibuat
oleh Dassault Aviation. Rafale diproduksi sebagai pesawat berpangkalan
di darat dan di kapal induk milik Perancis. Pesawat ini juga dijual
untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan
ketertarikannya untuk memiliki rafale, namun belum ada harga yang
ditetapkan untuk pasar luar negeri.
8. Saab Gripen (Swedia)
Saab JAS 39 “Gripen” (Griffin) adalah sebuah pesawat tempur dari
Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan
Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems.
Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan
Hungaria, serta sudah dipesan oleh Afrika Selatandan Thailand.
dalam merancang pesawat ini Saab memilih desain kanard yang tidak
stabil. Kanard memberikan pitch rate tinggi dan hambatan yang rendah
sehingga memungkinkan pesawat untuk terbang lebih cepat , lebih jauh dan
mengankut lebih banyak beban.
Kombinasi sayap delta dan Kanard memberikan Gripen performa yang
lebih baik dalam hal karakter terbang maupun lepas landas dan mendarat.
Avionik yang total menyatu membuat pesawat ini mampu di “program”.
Pesawat ini juga mempunyai perangkat perang elektronika internal,
sehingga membuatnya mampu mengangkut beban maksimal tanpa mengorbankan
kemampuan perang elektronikanya.
9. Mitsubishi F-2 (japan)
F-2 adalah pesawat tempur yang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy
Industries (MHI) dan Lockheed Martin untuk Jepang Udara Angkatan Bela
Diri, dengan split 60/40 di bidang manufaktur antara Jepang dan Amerika
Serikat. Produksi dimulai pada tahun 1996 dan pesawat pertama memasuki
layanan pada tahun 2000. Dengan 2008, 76 pesawat pertama diharapkan
dalam pelayanan, dengan total 9f24 airframes bawah kontrak.
10. Chengdu J-10 (China)
Chengdu J-10 (Jian-10) adalah pesawat tempur multi peran yang
dirancang dan diproduksi Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC)
untuk Angkatan Udara Tiongkok. Didesain sebagai pesawat tempur dan
pesawat pengebom ringan segala cuaca.