Mesothelioma, penyakit apakah itu?


Mesothelioma adalah salah satu penyakit kanker yang jarang terjadi namun sangat agresif, yang berkembang pada lapisan tipis jaringan yang melapisi organ-organ vital di dalam tubuh manusia, yang dikenal sebagai mesothelium. Lapisan ini berfungsi melindungi dan memungkinkan organ-organ seperti paru-paru, jantung, dan organ perut bergerak dengan lancar di dalam rongga tubuh. Ketika sel-sel mesothelium mengalami perubahan ganas, muncullah mesothelioma, sebuah penyakit yang sering kali berkembang secara diam-diam dan baru terdeteksi ketika telah mencapai stadium lanjut.

Penyebab utama mesothelioma yang paling dikenal adalah paparan asbes (asbestos). Asbes merupakan mineral alami yang dahulu banyak digunakan dalam berbagai industri karena sifatnya yang tahan panas, api, dan bahan kimia. Material ini lazim ditemukan pada bangunan lama, atap, pipa, isolasi, hingga komponen kendaraan. Ketika serat-serat asbes terhirup atau tertelan, partikel mikroskopis tersebut dapat menetap di dalam tubuh selama puluhan tahun. Seiring waktu, serat ini memicu peradangan kronis dan kerusakan sel, yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker. Yang membuat mesothelioma semakin berbahaya adalah masa laten yang sangat panjang, sering kali antara 20 hingga 50 tahun setelah paparan awal, sehingga banyak penderita tidak menyadari sumber penyakitnya.

Berdasarkan lokasi pertumbuhannya, mesothelioma dibagi menjadi beberapa jenis. Mesothelioma pleura adalah yang paling umum, menyerang lapisan paru-paru dan menyebabkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk berkepanjangan, dan penumpukan cairan di rongga dada. Mesothelioma peritoneum menyerang lapisan rongga perut, dengan gejala berupa nyeri perut, pembengkakan, gangguan pencernaan, dan penurunan berat badan drastis. Jenis yang lebih jarang adalah mesothelioma perikardium, yang menyerang lapisan jantung, serta mesothelioma testikular, yang sangat langka dan menyerang lapisan testis. Masing-masing jenis memiliki tantangan diagnosis dan penanganan tersendiri.

Proses diagnosis mesothelioma tidaklah mudah. Gejalanya sering menyerupai penyakit lain yang lebih umum, seperti infeksi paru atau gangguan pencernaan. Dokter biasanya memulai dengan pemeriksaan pencitraan seperti rontgen, CT scan, atau MRI, diikuti dengan biopsi untuk memastikan adanya sel kanker mesothelioma. Karena penyakit ini jarang dan berkembang perlahan, keterlambatan diagnosis merupakan masalah besar yang memengaruhi peluang keberhasilan pengobatan.

Pilihan pengobatan mesothelioma bergantung pada stadium penyakit, lokasi kanker, kondisi umum pasien, dan usia. Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker jika masih memungkinkan. Kemoterapi dan radioterapi sering digunakan untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meredakan gejala. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan baru seperti imunoterapi mulai menunjukkan harapan dengan membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan sel kanker. Meskipun demikian, hingga kini mesothelioma masih tergolong penyakit dengan prognosis yang kurang baik, dan pengobatan lebih sering bersifat memperpanjang harapan hidup serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dampak mesothelioma tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga secara psikologis dan sosial. Pasien sering menghadapi kelelahan ekstrem, rasa nyeri berkepanjangan, serta tekanan emosional akibat diagnosis kanker yang serius. Keluarga juga turut merasakan beban, baik dari sisi emosional maupun ekonomi, mengingat perawatan jangka panjang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dukungan psikososial, perawatan paliatif, dan pendampingan keluarga menjadi bagian penting dalam penanganan mesothelioma.

Pencegahan mesothelioma berfokus pada pengendalian dan penghapusan paparan asbes. Banyak negara telah melarang atau membatasi penggunaan asbes, namun risiko masih ada, terutama pada bangunan lama dan lingkungan kerja tertentu. Kesadaran masyarakat, penggunaan alat pelindung diri, serta regulasi ketat di tempat kerja menjadi kunci utama untuk menurunkan angka kejadian penyakit ini di masa depan.

Secara keseluruhan, mesothelioma adalah penyakit serius yang mencerminkan dampak jangka panjang dari paparan bahan berbahaya terhadap kesehatan manusia. Penyakit ini mengajarkan pentingnya keselamatan kerja, deteksi dini, serta penelitian medis berkelanjutan untuk menemukan terapi yang lebih efektif. Di balik statistik dan istilah medis, mesothelioma adalah kisah tentang manusia—tentang perjuangan melawan penyakit yang muncul puluhan tahun setelah paparan awal, dan tentang harapan akan kehidupan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.

Penyakit jantung koroner pembunuh nomor satu di dunia

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan menjadi masalah kesehatan yang serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh darah yang berfungsi menyuplai darah kaya oksigen ke otot jantung, mengalami penyempitan atau penyumbatan. Penyempitan tersebut umumnya disebabkan oleh penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat sisa lainnya di dinding pembuluh darah. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis dan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun tanpa disadari penderitanya.



Pada tahap awal, penyakit jantung koroner sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring bertambahnya plak dan semakin menyempitnya pembuluh darah, aliran darah menuju jantung menjadi terbatas. Akibatnya, otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, terutama saat tubuh melakukan aktivitas fisik atau berada dalam kondisi stres. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada atau angina, sesak napas, jantung berdebar, mudah lelah, serta rasa tidak nyaman yang menjalar ke lengan kiri, bahu, leher, rahang, atau punggung. Pada kasus yang lebih berat, penyumbatan total dapat menyebabkan serangan jantung yang berpotensi mengancam nyawa.

Faktor risiko penyakit jantung koroner sangat beragam dan sebagian besar berkaitan dengan gaya hidup. Kebiasaan merokok, pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Selain itu, faktor medis seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas juga berperan besar. Faktor usia, jenis kelamin, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami penyakit jantung koroner.

Penanganan penyakit jantung koroner bergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Pada tahap ringan hingga sedang, perubahan gaya hidup menjadi langkah utama, seperti menerapkan pola makan sehat rendah lemak dan garam, rutin berolahraga sesuai anjuran dokter, berhenti merokok, serta mengelola stres dengan baik. Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar kolesterol, mencegah pembekuan darah, dan mengurangi beban kerja jantung. Pada kondisi tertentu, tindakan medis seperti pemasangan ring (stent) atau operasi bypass jantung mungkin diperlukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.

Pencegahan penyakit jantung koroner menjadi hal yang sangat penting dan dapat dimulai sejak usia muda. Menjaga pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit ini secara signifikan. Dengan pengetahuan yang tepat dan langkah pencegahan yang konsisten, penyakit jantung koroner tidak hanya dapat dikendalikan, tetapi juga dapat dicegah, sehingga kualitas hidup dapat tetap terjaga hingga usia lanjut.

Top 10 Orang Terkaya di Dunia 2025 (Forbes Real-Time)

1) Elon Musk

📌 CEO Tesla, SpaceX – Teknologi & luar angkasa  - sekitar $480-482 miliar USD
Elon Musk dikenal sebagai pengusaha visioner di balik perusahaan mobil listrik (Tesla), roket SpaceX, serta AI & media sosial. Ia terus memimpin inovasi yang memengaruhi masa depan transportasi, luar angkasa, dan teknologi. (The Indian Express)

Image Image Image Image


2) Larry Ellison

📌 Pendiri & CTO Oracle – Perangkat lunak korporat - sekitar $256-293 miliar USD
Larry Ellison mendirikan Oracle, salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar dunia yang fokus pada database dan layanan cloud untuk bisnis global. (The Indian Express)

Image Image Image Image


3) Jeff Bezos

📌 Pendiri Amazon – E-commerce & teknologi - sekitar $241-254 miliar USD
Jeff Bezos membangun Amazon dari toko buku online menjadi raksasa teknologi dan e-commerce global. Ia juga aktif di sektor luar angkasa lewat Blue Origin. (The Indian Express)

Image Image Image


4) Larry Page

📌 Co-founder Google – Mesin pencari & teknologi - sekitar $230-262 miliar USD
Larry Page bersama Sergey Brin mendirikan Google, perusahaan yang merevolusi cara manusia mencari informasi dan membangun ekosistem teknologi global. (The Indian Express)

Image Image Image Image


5) Sergey Brin

📌 Co-founder Google – Teknologi & inovasi - sekitar $213-243 miliar USD
Rekan Larry Page, Brin berperan dalam awal Google dan berkontribusi pada berbagai proyek teknologi termasuk AI dan riset futuristik. (The Indian Express)

Image Image Image Image


6) Mark Zuckerberg

📌 CEO Meta Platforms – Media sosial & metaverse - sekitar $212-217 miliar USD
Mark Zuckerberg menciptakan Facebook (kini Meta), yang mengubah cara orang berkomunikasi dan kini fokus pada teknologi metaverse. (The Indian Express)

Image Image Image Image


7) Bernard Arnault & Family

📌 CEO LVMH – Barang mewah - sekitar $177-186 miliar USD
Bernard Arnault memimpin LVMH, perusahaan barang mewah terbesar di dunia, dengan merek legendaris seperti Louis Vuitton dan Dior. Ia satu-satunya miliarder non-AS di daftar ini. (The Indian Express)

Image Image

8) Jensen Huang

📌 CEO NVIDIA – Chip AI & teknologi - sekitar $156-163 miliar USD
Jensen Huang memimpin NVIDIA, perusahaan chip terdepan di dunia yang mendukung kecerdasan buatan dan data center modern. (The Indian Express)

Image Image Image



9) Steve Ballmer

📌 Mantan CEO Microsoft – Teknologi & olahraga - sekitar $157 miliar USD
Steve Ballmer adalah mantan CEO Microsoft dan kini dikenal sebagai pemilik tim NBA LA Clippers, sambil tetap berinvestasi di berbagai sektor teknologi. (The Indian Express)

Image Image Image 


10) Michael Dell

📌 Pendiri Dell Technologies – Komputer & teknologi - sekitar $147-151 miliar USD
Michael Dell mendirikan Dell, salah satu perusahaan komputer dan solusi teknologi terbesar di dunia, tetap berpengaruh di industri IT global. (The Indian Express)

Image Image Image


📊 Catatan:
Daftar ini bersifat dinamis—ranking & nilai kekayaan berubah setiap hari berdasarkan harga saham dan aset lainnya, sehingga nilai kepemilikan bisa berbeda dari hari ke hari. (The Indian Express)



10 deadliest diseases in the world


1. *Ischemic Heart Disease*: This disease occurs when the blood supply to the heart is restricted due to the narrowing of coronary arteries by plaque buildup.
2. *COVID-19*: This disease was the second leading cause of death globally, with over 8.8 million deaths in 2021.
3. *Stroke*: A stroke occurs when the blood flow to the brain is interrupted, either due to a blocked blood vessel or a ruptured blood vessel in the brain.
4. *Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)*: COPD is a chronic lung disease that obstructs airflow from the lungs.
5. *Lower Respiratory Infections*: These infections cause a significant number of deaths, particularly among infants, children, and the elderly.
6. *Lung Cancer*: Lung cancer is the leading cause of cancer deaths worldwide.
7. *Alzheimer's Disease and Dementia*: These diseases are major causes of death among the elderly.
8. *Diabetes Mellitus*: Diabetes is a chronic disease caused by the body's inability to regulate blood sugar levels.
9. *Kidney Disease*: Kidney disease was a leading cause of death in 2019.
10. *Tuberculosis (TB)*: TB is an infectious disease that primarily affects the lungs and is caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis [1][3].Sc : hellosehat.com, newliving.id