BELAJAR DARI KEMATIAN SANG MILIARDER
Antonio Vieira Monteiro, president dewan direktur Santander bank Portugal, meninggal dunia setelah dinyatakan positiv terpapar Covid-19, sepulangnya dari Italia.
Kabar kematiannya, tidak penting bagi saya, sebab banyak yang lebih kaya dan lebih kuat darinya juga mati. Yang membuat perhatian saya justru tulisan putrinya di salah satu media sosial.
"Kami keluarga kaya raya berlimpah harta. Tetapi ayahku meninggal dunia seorang diri, sulit bernafas bagai tercekik, sambil mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar, sedang hartanya ditinggal di rumah"
Bagi sebagian, tulisan itu mungkin dianggap sekedar keluhan seorang anak yang sedang kalut ditinggal mati ayahnya.
Tapi bagi yang lain, tulisan itu dianggap pesan berharga. Seakan ia ingin berkata:
"Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika di saat kematian menjemput tak dapat menyelamatkannya. Bahkan hanya sekedar untuk bisa bernafas pun, harta tak dapat menolongnya"
Konon, orang yang sedang mendekati ajal, terlihat olehnya tiga hal; hartanya, anaknya dan amalnya.
Dia menoleh kepada hartanya dan berkata; "Demi Allah, aku sangat berhati-hati dan bekerja keras untuk mengumpulkanmu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?
Hartanya menjawab; "Ambillah sehelai kafan dariku".
Lalu menoleh kepada anaknya dan berkata: "Demi Allah, aku mencintaimu dan aku yang melindungimu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?
Anaknya menjawab; "Aku akan mengantarmu ke liang lahat dan aku akan menguburmu"
Kemudian menoleh kepada amalnya dan berkata; "Demi Allah, aku tidak banyak berbuat untukmu dan kamu sangat membebani diriku, apa yang kamu berikan kepadaku?
Amalnya menjawab; "Aku akan menemanimu di alam kubur dan di hari kebangkitan, hingga aku dan kamu dimintai pertanggung jawaban".
Oh, betapa miskinnya manusia...
Semua yang dianggap berharga di masa hidupnya, telah meninggalkannya, kecuali amalnya.
Beruntung orang yang menggunakan hartanya untuk kebaikan dan mendidik anaknya bermoral. Dan merugi orang yang menggunakan hartanya untuk kejahatan dan membiarkan anaknya tanpa moral...
Terlebih yang mengumpulkan harta dengan korupsi, mengambil hak rakyat dan hak orang lain..
Hidup tidak hanya untuk menumpuk harta, tapi juga untuk menumpuk pahala.
Dalam hidup, tidak hanya berpikir apa yang akan kita dapatkan, tapi juga berpikir apa yang sudah kita berikan...
Saya jadi ingat syair Imam Husain cucu nabi saat di Karbala;
"Apabila dunia dianggap berharga, maka pahala Allah amat berharga dan amat mulia"
"Apabila tubuh diciptakan untuk mati, maka terbunuhnya seseorang di jalan Allah dengan pedang amat utama".
"Apabila pembagian rizki telah ditentukan, maka sedikitnya keinginan seseorang mencari rizki amatlah indah".
"Apabila harta dikumpulkan untuk ditinggalkan, lalu mengapa seseorang kikir terhadap yang akan ditinggalkan"
Wallahu a'lam..
#Renungansyaban
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletekelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino