Awal Lahirnya Kopassus (1952–1953)
Sejarah Kopassus berawal dari situasi genting Republik Indonesia pascakemerdekaan. Pada awal 1950-an, Indonesia menghadapi berbagai pemberontakan bersenjata, salah satunya pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan). Dalam operasi penumpasan RMS, TNI menyadari satu kelemahan besar: tidak adanya satuan khusus yang terlatih untuk pertempuran cepat, operasi kecil, dan perang tidak konvensional.
Kesadaran ini muncul kuat setelah Letkol Slamet Riyadi gugur pada tahun 1950. Panglima Tentara dan Teritorium III saat itu, Kolonel A.E. Kawilarang, kemudian menggagas pembentukan pasukan khusus yang mampu bergerak cepat, memiliki disiplin tinggi, dan sanggup bertempur di berbagai medan.
Pada 16 April 1952, dibentuklah Kesatuan Komando Teritorium III (Kesko TT III) di Bandung. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kopassus.
Masa Pembentukan dan Penempaan Doktrin (1953–1960)
Pada fase awal, Indonesia mendatangkan Mayor R.P. Mokoginta dan Kapten Alexander Evert Kawilarang serta bekerja sama dengan Mayor Rokus Bernardus Visser, mantan perwira pasukan khusus Belanda (Korps Speciale Troepen).
Dari sinilah Kopassus mulai mengadopsi:
- Perang komando
- Infiltrasi senyap
- Operasi jarak dekat
- Kemampuan bertahan hidup ekstrem
Latihan Kopassus terkenal sangat keras, meliputi:
- Jalan kaki ratusan kilometer
- Latihan hutan, gunung, rawa, dan laut
- Bertahan hidup tanpa logistik
- Operasi senyap dalam kondisi minim
Filosofi yang lahir pada masa ini adalah semboyan legendaris:
“Berani, Benar, Berhasil”
Perubahan Nama dan Peran Strategis (1960–1966)
Kesatuan ini mengalami beberapa kali perubahan nama:
- Kesko TT
- RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat)
- Puspassus
- Kopassandha
- Dan akhirnya resmi bernama KOPASSUS pada tahun 1985
Pada era 1960-an, Kopassus terlibat dalam berbagai operasi besar:
- Operasi Trikora (pembebasan Irian Barat)
- Konfrontasi Indonesia–Malaysia
- Penumpasan Gerakan 30 September 1965
Pada masa ini, Kopassus berkembang bukan hanya sebagai pasukan tempur, tetapi juga alat strategis negara dalam operasi militer khusus dan intelijen.
Era Operasi Dalam Negeri dan Luar Negeri (1970–1998)
Di bawah komando tokoh-tokoh seperti Letjen Sarwo Edhie Wibowo, Kopassus menjadi pasukan yang sangat disegani.
Operasi penting pada periode ini antara lain:
- Operasi penumpasan DI/TII
- Operasi militer di Timor Timur
- Operasi kontra-gerilya dan anti-teror
- Misi rahasia lintas wilayah
Salah satu operasi paling terkenal adalah:
✈️ Operasi Woyla (1981)
Kopassus berhasil membebaskan sandera pesawat Garuda DC-9 yang dibajak teroris di Bandara Don Muang, Thailand. Operasi ini:
- Berlangsung sangat cepat
- Hampir tanpa korban sandera
- Mengangkat nama Kopassus ke level internasional
Sejak saat itu, Kopassus dikenal sebagai salah satu pasukan anti-teror terbaik di Asia.
Reformasi dan Penataan Ulang (1998–2005)
Pasca Reformasi 1998, Kopassus menghadapi sorotan tajam terkait peran militer dalam politik dan HAM. Akibatnya:
- Kopassus mengalami restrukturisasi
- Fokus dialihkan ke profesionalisme militer
- Penguatan fungsi pertahanan, bukan politik
Namun, kemampuan tempur dan reputasi Kopassus tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
Kopassus Modern dan Tantangan Abad 21 (2005–Sekarang)
Memasuki abad ke-21, Kopassus bertransformasi menjadi pasukan modern dengan kemampuan:
- Anti-teror dan kontra-teror
- Operasi pembebasan sandera
- Perang hibrida
- Operasi intelijen strategis
- Penanggulangan separatisme bersenjata
Struktur Kopassus kini terdiri dari:
- Grup 1 & 2: Operasi tempur khusus
- Grup 3: Anti-teror (termasuk Sat-81 Gultor)
- Pusat Pendidikan dan Latihan
Latihan Kopassus dikenal sebagai salah satu yang paling berat di dunia, dengan tingkat kegagalan tinggi dan seleksi ekstrem.
Identitas dan Legenda Kopassus
Ciri khas Kopassus:
- Baret merah
- Pisau komando
- Mental baja
- Kesetiaan mutlak pada NKRI
Di kalangan militer dunia, Kopassus sering disejajarkan dengan:
- SAS (Inggris)
- Delta Force (AS)
- Spetsnaz (Rusia)
Penutup
Kopassus bukan sekadar pasukan tempur, melainkan simbol ketahanan, keberanian, dan pengabdian. Dari hutan belantara, gunung terjal, hingga operasi senyap internasional, Kopassus telah menorehkan sejarah panjang sebagai penjaga terakhir kedaulatan Indonesia
No comments:
Post a Comment